Pengertian rapat bisnis.
Pada dasarnya, istilah rapat tentu bukanlah hal yang asing
dalam dunia bisnis maupun non bisnis, baik yang berskala kecil, menengah, atau
besar. Rapat yang mereka selenggarakan pada umumnya melibatkan dua orang atau
lebih untuk membahas sesuatu. Oleh karena itu pengertian rapat bisnis (business
meeting) adalah sebagai bentuk pertemuan dua orang atau lebih di suatu tempat,
baik di dalam maupun di luar kantor untuk membahas hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis tertentu.
Dalam dunia bisnis, rapat bisnis biasanya dapat
diselenggarakan di dalam maupun di luar Kantor Perusahaan. Rapat bisnis yang
diselenggarakan di dalam perusahaan pada umumnya membahas harian atau mingguan,
menyampaikan pendistribusian barang ke suatu daerah, menyiapkan berbagai kebutuhan
Bahan baku untuk proses produksi berikutnya, dan menyiapkan alat-alat tulis
kantor (ATK).
Sedangkan rapat bisnis yang diselenggarakan di luar
perusahaan biasanya menyangkut hal-hal yang sifatnya khusus dan bersifat
strategis serta jumlah pesertanya yang cukup banyak. Biasanya rapat bisnis
diselenggarakan di hotel.
Dengan kata lain, pemilihan tempat penyelenggaraan sebuah
pertemuan (Rapat Bisnis) Apakah di dalam atau di luar perusahaan dapat
dilakukan berdasarkan urgensi atau tingkat kepentingannya, jumlah pesertanya,
dan ketersediaan faktor finansial (dana) pendukungnya.
Perbedaan rapat bisnis dengan rapat non bisnis
Apa yang membedakan antara rapat bisnis dengan rapat non
bisnis salah satu faktor yang membedakan rapat bisnis dengan rapatan bisnis
adalah tujuan atau orientasi penyelenggaraan sebuah pertemuan. Dalam dunia ini
rapat bisnis tentu orientasi atau tujuannya adalah bisnis yaitu dengan
memperoleh keuntungan (laba), di samping itu rapat bisnis umumnya bersifat
resmi atau formal dan cenderung protokoler seremonial.
Sedangkan non bisnis orientasi atau Tujuannya adalah untuk
tujuan kemasyarakatan, peningkatan pelayanan kesehatan, dan pendidikan.
Berdasarkan sifatnya rapat non bisnis bersifat formal dan tidak formal.
Tujuan rapat bisnis
Building critical skills menyatakan bahwa sebuah rapat pada
umumnya mempunyai 6 tujuan. Antara lain :
1.
Berbagi Informasi
Rapat bisnis yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan
bisa saja hanya dimaksudkan untuk menginformasikan berbagai informasi penting
yang harus diketahui oleh peserta rapat, diikuti dengan sesi tanya jawab.
Contoh: manajer pemasaran menginformasikan kepada peserta rapat bahwa
perkembangan penjualan selama satu semester ini mengalami perkembangan yang
cukup menggembirakan bila dibandingkan dengan penjualan semester lalu.
2.
Penjajakan Ide / Gagasan
( brainstroming)
Tujuan dari rapat bisnis tentang penjajakan ide atau gagasan
biasanya berjalan dengan memperkenalkan ide-ide baru yang akan dikerjakan oleh
perusahaan yang akan datang, atau bisa juga sebagai pertemuan antar karyawan
untuk mengeluarkan ide-ide dari masing-masing karyawan untuk kemajuan
perusahaan.
3.
Evaluasi Ide / Gagasan
Tujuan evaluasi ide atau gagasan biasanya para karyawan
diperbolehkan mengeluarkan pendapatnya tentang ide atau gagasan yang baru yang
akan dikerjakan untuk kemajuan perusahaan pada waktu yang akan mendatang.
4.
Pengambilan keputusan
Tujuan pengambilan keputusan seperti ini biasanya hanya para
kepala atasan yang memegang perusahaan tersebut yang menjalankan rapat untuk
membahas suatu ide atau gagasan yang baru Apakah ide atau gagasan tersebut dapat
dijalankan dengan baik atau malah merugikan perusahaan.
5.
Membuat dokumen
Tujuan membuat dokumen sebelum ide ide atau gagasan
dijalankan oleh para karyawan biasanya mereka harus membuat suatu dokumen yang
dibahas dalam rapat bisnis untuk memperlancar kemajuan perusahaan berjalan
lancar.
6.
Memotivasi pekerja
Tujuan memotivasi para pekerja biasanya diselenggarakan oleh
bos perusahaan untuk mengumpulkan para karyawan untuk memberikan motivasi
kepada karyawannya agar mereka Lebih mengingatkan kinerja kerja mereka untuk
kemajuan perusahaan tersebut.
Jenis jenis rapat
1. Pengarah
(Brefing)
Briefing sering disebut juga sebagai rapat pengarahan. Dalam
briefing pimpinan rapat cenderung hanya menyampaikan informasi atau memberikan
arahan, perintah kepada karyawan dalam suatu perusahaan untuk melakukan atau
menyelesaikan suatu tugas tertentu. Disamping itu briefing juga dimaksudkan
untuk mengingatkan kembali para karyawan tentang peran tugas dan tanggung jawab
mereka dalam menjaga dan mengembangkan perusahaan ke depan.
Dalam prakteknya, pelaksanaan Briefing di suatu perusahaan
dapat bervariasi. Ada perusahaan yang melakukan briefing terjadwal secara rutin
dan periodik. Namun ada juga perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan briefing
yang bersifat insidental. Perusahaan menyelenggarakan kegiatan briefing sesuai
dengan kebutuhan dan waktunya tidak teratur, mungkin seminggu sekali, 2 kali
atau bahkan dalam satu minggu tidak ada kegiatan briefing. Atau bisa diartikan
briefing yang dilakukan secara insidental tersebut waktunya tidak dapat di
pastikan atau tidak menentu.
2. Rapat Konsultan (advisor meeting)
Rapat konsultasi ini disebut juga sebagai suatu rapat
berbagi informasi( sharing information) kepada pihak lain. Dalam rapat tersebut
dimaksudkan terjadi suatu proses untuk saling member dan menerima ide, gagasan,
pandangan, keluhan atau masukan dari pihak lain.
3. Rapat Komite (commite meeting)
Rapat komite merupakan suatu bentuk pertemuan sekelompok
orang yang memiliki latar belakang profesi atau pekerjaan yang berbeda-beda
untuk memutuskan suatu masalah tertentu Berdasarkan Keputusan suara terbanyak
(voting). Kelompok yang ada dalam rapat ini memiliki otoritas, kompromi, dan
resolusi. Oleh karena itu peserta rapat komite terdiri dari sekelompok orang
dengan berbagai profesi, tidak mengherankan apabila dalam proses pengambilan
keputusan terjadi diskusi atau perdebatan yang berkepanjangan (debat kusir) dan
tanpa hasil. Namun yang terpenting dalam rapat Komite adalah setelah ada
kesepakatan melalui suara terbanyak, siapapun yang terlibat di dalamnya harus
sepakat menerima keputusan bersama tersebut.
4. Rapat dewan (council meeting)
Rapat dewan merupakan pertemuan yang terdiri atas sekelompok
orang dengan latar belakang minat yang berbeda-beda untuk memutuskan masalah
tertentu dengan cara mencari konsensus bersama di antara mereka. Mengingat
bahwa di antara peserta yang ada dalam rapat tersebut tentu memiliki ide, cara
dan pandangan yang mungkin berbeda dengan peserta yang lain, dengan kata lain
ada jalan panjang dan berliku menuju sebuah keputusan konsensus bersama.
5. Negosiasi
(negosiation)
Dalam dunia bisnis yang selalu dinamis, contoh permasalahan
negosiasi tak dapat dihindari. Negosiasi bukanlah monopoli perusahaan yang
berskala menengah dan besar. Bahkan pada perusahaan berskala kecil dan menengah
pun terjadi proses negosiasi dalam dunia bisnis mereka. Pada dasarnya dalam
proses negosiasi terdapat sekelompok orang yang memiliki kepentingan, maksud
dan tujuan yang berbeda-beda. Melalui proses negosiasi di antara mereka
diharapkan dapat diperoleh suatu titik temu atau kesepakatan dengan cara yang
saling menguntungkan semua pihak.
6. Rapat
Informal (informational meeting)
Rapat informasional merupakan pertemuan antara dua orang
atau lebih di suatu tempat yang dimaksudkan untuk menyampaikan informasi
tertentu kepada para peserta rapat bisnis. Hal yang perlu diperhatikan adalah
cara menyampaikan sebuah informasi: usahakan informasi tersebut dijelaskan
dengan jelas, ringkas, menarik dan tidak bertele-tele.
7. Rapat
motivasional (motivational meeting)
Rapat motivasional merupakan suatu pertemuan antara dua
orang atau lebih di suatu tempat untuk memotivasi para peserta rapat dalam
melakukan sesuatu. Contoh: pimpinan rapat yang sekaligus sebagai seorang
manajer pemasaran memotivasi para peserta rapat bisnis untuk bekerja dengan
lebih bersemangat, mengingatkan komitmennya, Meningkatkan kedisiplinan kerja,
mengingatkan keterampilan berkomunikasi, serta meningkatkan kemampuan
bernegosiasi.
8. Rapat
partisipatis (participatory meeting)
Rapat partisipatif merupakan suatu pertemuan antara dua
orang atau lebih di suatu tempat untuk meningkatkan tingkat partisipasi dalam
rapat bisnis. Salah satu bentuk partisipasi peserta rapat bisnis adalah
kemampuan untuk mendengarkan dengan baik. Karena pendengar yang baik dapat
memahami cara berpikir orang lain, serta menghargai ide, gagasan atau pandangan
peserta rapat bisnis yang lain.
Perencanaan bisnis
Untuk menghasilkan sebuah keputusan rapat bisnis yang baik
dan pelaksanaannya berjalan dengan baik, diperlukan perencanaan sebaik-baiknya.
Perencanaan (planing) yang baik tentu akan membantu mempermudah pencapaian
tujuan yang dikehendaki. Untuk memberikan arahan selama rapat bisnis
berlangsung, perlu disiapkan rancangan agenda rapat bisnis mulai dari awal
hingga akhir (selesai).
Ada beberapa ciri tentang bagaimana mendesain sebuah agenda
rapat bisnis yang baik, antara lain:
▪
cantumkan tanggal, tempat, waktu
mulai dan waktu selesai.
▪
cantumkan rumusan tujuan atau maksud
rapat.
▪
Contohkan Siapa saja yang hadir.
▪
daftar topik yang akan dibahas.
▪
alokasi waktu untuk setiap topik
yang dibahas.
▪
bahan-bahan bagi peserta yang harus
diselesaikan Sebelum rapat dimulai.
▪
bahan-bahan rapat dibagikan kepada
setiap peserta rapat bisnis selambat-lambatnya seminggu Sebelum rapat bisnis
diadakan.
Ada
beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dengan baik, khususnya
bagi Anda yang bertugas sebagai panitia penyelenggara rapat bisnis, antara lain
:
1.
Undangan
Undangan rapat bisnis sebagai peserta sebaiknya diajarkan
beberapa hari sebelum rapat bisnis berlangsung, misalnya seminggu sebelum dan
dilengkapi dengan bahan-bahan yang akan dibahas dalam rapat bisnis tersebut.
Hindari penyampaian rapat bisnis secara mendadak, misalnya sehari sebelum
pelaksanaan rapat bisnis tanpa dilengkapi dengan bahan atau materi yang akan
dibahas dalam rapat bisnis tersebut.
2.
Waktu dan tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan rapat bisnis perlu dipastikan
terlebih dahulu sebelum undangan diedarkan ke seluruh peserta rapat. Dalam hal
ini waktu menunjukkan tanggal bulan, tahun dan Jam berapa rapat bisnis
dilaksanakan. Sedangkan mengenai tanggal pelaksanaannya rapat bisnis perlu
dicantumkan secara jelas dan terinci.
3.
Berapa lama waktu rapat
bisnis.
Dalam hal ini menunjukkan waktu mulai dan berakhirnya rapat
bisnis. Penetapan waktu akan dimulainya dan berakhirnya sebuah rapat tentu
sangat penting artinya bagi para peserta rapat bisnis. Sebagai contoh, dalam
undangan dicantumkan dengan jelas bahwa rapat bisnis akan berlangsung mulai jam
08.00 Hingga jam 16.00.
4.
pembawa acara
Adakalanya, pembawa acara (MC) diperlukan untuk membuat
bisnis agar berjalan dengan lancar, pembawa acara harus memahami dengan baik
sebuah agenda rapat bisnis.
5.
ketua panitia penyelenggaraan
Pada umumnya, ketua panitia memberikan laporan atas
pelaksanaan rapat bisnis. Misalnya, maksud dan tujuan rapat bisnis, jumlah
peserta dan bidang fungsional.
6. jumlah
peserta
Perlu dipastikan jumlah peserta rapat bisnis akan diundang
dalam rapat bisnis tersebut. Kepastian jumlah peserta tentu berkaitan erat
dengan jumlah kursi yang harus disiapkan, bahan-bahan rapat bisnis, kamar
penginapan yang disediakan (bila harus menginap di hotel) dan konsumsi yang
harus disediakan bagi para peserta rapat bisnis.
7. peserta
yang diundang.
Peserta rapat bisnis bisa berasal dari berbagai definisi,
departmen, atau bagian dalam dan luar perusahaan. Dalam hal ini perlu
dipastikan nama peserta dan jabatan fungsional dalam suatu perusahaan.
8. Orang yang membuka atau menutup rapat bisnis.
Pada umumnya, pimpinan tertinggi suatu perusahaan,
Departemen atau devisi fungsional diberi kesempatan untuk membuka dan menutup
acara resmi agenda rapat bisnis, namun Dalam praktiknya pejabat yang diundang
untuk membuka dan menutup suatu rapat bisnis dapat dilakukan pejabat yang
berbeda. Hal ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi pada
saat itu.
9. Narasumber.
Penunjukan Siapa yang diminta menjadi narasumber dalam rapat
bisnis sangat tergantung pada keputusan pihak manajemen internal perusahaan,
Apakah narasumbernya berasal dari luar perusahaan atau dari dalam perusahaan.
Siapa saja yang diminta menjadi narasumber atau yang akan menyampaikan materi
rapat bisnis tentunya adalah para profesional atau para ahli di bidangnya.
10. alokasi
waktu untuk narasumber.
Pada
umumnya, dalam rancangan agenda rapat bisnis sudah dicantumkan dengan jelas
Berapa waktu untuk masing-masing narasumber yang akan menyampaikan materinya
dalam rapat bisnis tersebut, dan Berapa waktu yang disediakan untuk sesi tanya
jawab.
11. waktu
istirahat.
Agenda rapat bisnis seharusnya sudah memperhitungkan waktu
khusus untuk beristirahat, sholat dan makan siang, atau makan malam. Waktu
istirahat sangat diperlukan bagi para peserta untuk menyegarkan kembali energi
yang terkuras selama berjam-jam di dalam ruang rapat bisnis. Pikiran yang
diharapkan dapat membantu memunculkan ide yang segar dan cerdas bagi kemajuan
perusahaan ke depan.
12. Provinsi beserta.
Petugas
yang diberi tugas untuk mengecek presensi beserta Sudah Selayaknya datang lebih
awal dibanding dengan peserta rapat bisnis. Dalam hal ini petugas meresensi
sudah menyiapkan semua daftar peserta dengan benar, baik jumlah maupun
penulisan namanya.
13. Akomodasi
Petugas yang menangani bidang akomodasi rapat bisnis
berperan penting dalam kesuksesan sebuah rapat bisnis, dalam hal ini bidang
akomodasi mencakup kesiapan penginapan dan konsumsi bagi peserta rapat bisnis.
14. Sounds
system.
Sebelum kegiatan rapat bisnis berlangsung, Pastikan semua
komponen sound system berfungsi dengan baik dan tidak ada yang bermasalah.
Pastikan bahwa microphone bagi narasumber dan peserta berfungsi dengan baik.
Pastikan tata suara dalam ruangan berfungsi dengan sangat baik, tidak ada suara
feedback atau gema.
15. Komputer
portable, LCD proyektor dan flipkarts.
Di era teknologi dan informasi yang semakin pesat
ketersediaan komputer portable, LCD projector dan flip chart untuk
penyelenggaraan rapat bisnis sudah menjadi kebutuhan bagi para pelaku bisnis.
16. fasilitas
pendukung lainnya.
Fasilitas pendukung yang sebaiknya disiapkan oleh panitia
penyelenggaraan tempat bisnis adalah ketersediaan kamar kecil dan mushola. Hal
ini karena kegiatan rapat bisnis berlangsung cukup lama, maka ketersediaan
fasilitas kamar kecil dan mushola akan sangat membantu kebutuhan para peserta
rapat bisnis tersebut.
Pelaksanaan rapat bisnis
Setelah panitia penyelenggaraan
melakukan berbagai persiapan rapat bisnis, langkah berikutnya adalah bagaimana
melaksanakan rapat bisnis agar berjalan dengan lancar dan efektif. Efektivitas
sebuah rapat bisnis sangat ditentukan oleh tiga komponen penting.
Salah satu fasilitas pendukung yang perlu disiapkan panitia
penyelenggara rapat bisnis adalah pengaturan posisi tempat duduk yang nyaman
dan memungkinkan Interaksi yang baik antara pimpinan dan peserta rapat bisnis.
Menurut Dobson, ada beberapa peraturan tempat duduk yang dapat digunakan untuk
penyelenggaraan rapat bisnis, antara lain:
1.
Gaya persegi empat
(boardroom Style)]
Susunan tempat duduk yang berbentuk atau gaya persegi empat dapat
digunakan untuk rapat bisnis dengan jumlah peserta rapat bisnis yang relatif
terbatas. Contoh :
2.
bentuk huruf
"U" ("U" Shape tyle)
Susunan tempat duduk yang berbentuk huruf "U" lebih
sesuai digunakan untuk jumlah peserta yang lebih banyak daripada bentuk persegi
empat. Contoh :
3.
Gaya ruang kelas
(classroom style)
Susunan tempat duduk yang bergaya ruang kelas dapat digunakan
untuk rapat bisnis yang dihadiri oleh para peserta rapat bisnis dalam jumlah
yang bisa mencapai ratusan orang. Contoh :
4.
Gaya Melingkar (circular
style)
Susunan gaya tempat duduk dengan gaya melingkar memberikan peluang
interaksi antarpeserta menjadi lebih baik dan dalam jumlah yang relatif
sedikit. Contoh :
5.
Gaya Chevron (Chevron
style)
Tempat duduk pada gaya ini pada dasarnya memberikan keleluasaan
bagi audiens untuk dapat Lebih memuaskan perhatian atau fokus pada pembicara
yang berada di depan. Contoh :
6.
Gaya setengah melingkar
(semi circular style)
Tempat duduk seperti ini pada dasarnya memberikan keleluasaan bagi
pembicara untuk bisa berinteraksi dengan audiensnya lebih dekat. Contoh :
7.
Gaya kelompok (cluster
style)
Tempat duduk seperti ini biasanya disusun berdasarkan kelompok
kelompok kecil di mana Allianz duduk di kursi yang telah disusun secara
melingkar. Contoh :
Tindak lanjut rapat bisnis.
Apa
yang dihasilkan dalam rapat bisnis hendaknya didokumentasikan dengan baik,
terutama hasil kesepakatan selama pembahasan topik, sesuai dengan agenda rapat
yang telah disetujui bersama, semua bentuk dokumentasi selama rapat bisnis
berlangsung perlu ditinjau ulang, baik pidato pengarahan pimpinan pimpinan
perusahaan, pandangan para narasumber, catatan hasil diskusi tanya jawab selama
rapat bisnis berlangsung, serta dokumen lainnya yang berbentuk rekaman audio
visual.
Tim
perumusan yang telah disepakati dalam pelaksanaan rapat bisnis tersebut perlu
Menindaklanjuti apapun yang telah dirumuskan sementara selama rapat bisnis
tersebut hingga menjelang Usai. Selanjutnya, begitu rapat bisnis dinyatakan
selesai, tim perumus segera melakukan kompilasi semua bahan selama rapat bisnis
berlangsung, termasuk dokumentasi audio visual. Dalam hal ini tim perumus perlu
melibatkan berbagai pihak untuk menghasilkan dokumen penting hasil rapat bisnis
tersebut. Selanjutnya, secara formal pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
rapat bisnis tersebut membubuhkan tanda tangan dan menyerahkan ke pimpinan
perusahaan untuk menjadi dokumentasi penting yang harus ditindak lanjuti di
kemudian hari.
Apabila rapat bisnis tersebut melibatkan Mitra bisnis dari
perusahaan lain, Sudah Selayaknya Mitra bisnis tersebut memperoleh laporan
hasil akhir rapat bisnis. Hal ini karena mereka terlibat secara aktif akan
menjadi sponsor penting dalam rapat bisnis tersebut.
Post a Comment
Post a Comment