-->

ANALISIS JURNAL THEORY OF PLANNED BEHAVIOR



ANALISIS JURNAL THEORY OF PLANNED BEHAVIOR
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi: Aplikasi TPB (Studi Empiris WPOP di Kabupaten Pati)
Peneliti:
Dwi Agustiantono

Andri Prastiwi, S.E., M.Si., Akt.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketidakpatuhan WPOP dengan harapan pemerintah dapat mengatasi APBN agar dapat meningkat sesuai dengan jumlah yang seharusnya tanpa terjadi adanya tax gap yang signifikan.
Bagi akademisi, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta wawasan untuk para pembaca bahwa perilaku itu dipegaruhi oleh bermacam-macam hal disekitar kita dan tanpa disadari faktor-faktor tersebut dapat menjadikan kita sebagai individu yang berkarakter.
Bagi pemerintah penelitian ini dapat memberikan umpan balik terhadap pemerintah mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan perpajakan dalam hal penerapan self assessment system.
Latar Belakang
Pada awal tahun 1983, pemerintah Indonesia mulai menerapkan reformasi di bidang perpajakan secara menyeluruh. Sejak saat itulah, negara Indonesia memulai menerapkan self assessment system dimana para wajib pajak berhak untuk menghitung sendiri berapa jumlah iuran pajak yang harus dibayarkan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
            Sistem penghitungan sendiri (self assessment) memungkinkan potensi adanya wajib pajak tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik akibat dari kelalaian, kesenjangan ataupun ketidaktahuan wajib pajak atas tanggung jawab dari kewajiban perpajakannya.
Metodologi Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah analisis multivariat Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) yang merupakan alternatif dalam metode persamaan struktural.
            Menurut Ghozali (2005), PLS merupakan metode analisis yang powerful karena tidak mengasumsikan data harus dalam skala pengukuran tertentu dan juga mengenai jumlah sampel relatif kecil. Software PLS digunakan pada penelitian ini karena semua variabel merupakan variabel laten, dan terdapat tiga model hipotesis bertingkat. Dalam pengujian digunakan software SmartPLS versi 2.0.
            Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri dari 3 set hubungan, yaitu inner model yang berfungsi untuk menspesifikasi hubungan antara variabel laten (structural model), outer model yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikator atau variabel maniftesnya, serta weight relation untuk mengestimasi nilai kasus dari variabel laten.
Hasil Penelitian & Pembahasan
1.      Pengaruh Sikap Wajib Pajak terhadap Niat Berperilaku
Pengujian hipotesis antara sikap dengan niat menghasilkan koefisien parameter 0,273 dan t statistik sebesar 3,8307 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara sikap terhadap niat wajib pajak orang pribadi untuk berperilaku tidak mematuhi peraturan perpajakan diterima.
  1. Pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat Berperilaku
Pengujian hipotesis antara norma subyektif dengan niat menghasilkan koefisien parameter -0,108dan t statistik sebesar 1,4695 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara norma subyektif terhadap niat wajib pajak orang pribadi untuk berperilaku tidak mematuhi peraturan perpajakan     tidak diterima. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, norma subyektif tidak berpengaruh terhadap sikap wajib pajak orang pribadi. Artinya, teman, konsultan pajak, maupun petugas pajak tidak dapat mempengaruhi sikap wajib pajak orang pribadi.
3.      Pengaruh Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan terhadap Niat Berperilaku
Pengujian hipotesis antara kontrol keperilakuan yang dipersepsikan dengan niat menghasilkan koefisien parameter 0,402 dan t statistik sebesar 4,6650 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara kontrol keperilakuan yang dipersepsikan terhadap niat wajib pajak orang pribadi untuk berperilaku tidak mematuhi peraturan perpajakan diterima.
4.      Pengaruh Kewajiban Moral terhadap Niat
Pengujian hipotesis antara kewajiban moral dengan niat menghasilkan koefisien parameter 0,304 dan t statistik sebesar 3,3627 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara kewajiban moral terhadap niat wajib pajak orang pribadi untuk berperilaku tidak mematuhi peraturan perpajakan diterima.
5.      Pengaruh Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan terhadap Perilaku
Pengujian hipotesis antara kontrol keperilakuan yang dipersepsikan dengan perilaku menghasilkan koefisien parameter 0,283 dan t statistik sebesar 3,5050 yang menyatakan bahwa           terdapat pengaruh positif antara kontrol keperilakuan yang dipersepsikan terhadap ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi diterima.
  1. Pengaruh Niat Berperilaku terhadap Perilaku
Pengujian hipotesis antara niat dengan perilaku menghasilkan koefisien parameter 0,342 dan t statistik sebesar 3,3522 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara niat terhadap ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi diterima.
7.      Pengaruh Persepsi Kondisi Keuangan Pribadi terhadap Kepatuhan Pajak
Pengujian hipotesis antara persepsi kondisi keuangan pribadi dengan perilaku menghasilkan koefisien parameter -0,233 dan t statistik sebesar 3,4391 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara kondisi keuangan pribadi terhadap ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi diterima.
8.      Pengaruh Persepsi Fasilitas Tempat Kerja terhadap Kepatuhan Pajak
Pengujian hipotesis antara persepsi fasilitas tempat kerja dengan perilaku menghasilkan koefisien parameter -0,042 dan t statistik sebesar 0,5727 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara fasilitas tempat kerja terhadap ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi tidak diterima. Hal ini dimungkinkan karena jumlah wajib pajak orang peribadi tempat kerja tidak mencukupi, tidak tersedianya perpustakaan tentang perpajakan yang memadai, serta tidak memiliki sistem informasi yang handal dalam penyusunan perpajakan.
9.      Pengaruh Persepsi Iklim Keorganisasian terhadap Perilaku
Pengujian hipotesis antara persepsi iklim keorganisasian dengan perilaku menghasilkan koefisien parameter -0,311 dan t statistik sebesar 4,3819 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara iklim keorganisasian terhadap ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi diterima.

Kesimpulan
Wajib pajak yang memiliki sikap positif terhadap peraturan perpajakan semakin tinggi niatnya untuk mematuhi peraturan perpajakan. Sedangkan norma subyektif yang merupakan pengaruh dari orang-orang di sekitar wajib pajak orang pribadi (teman, konsultan pajak, ataupun petugas pajak) tidak mempengaruhi niat wajib pajak orang pribadi untuk tidak mematuhi peraturan perpajakan. Di sisi lain, semakin tinggi kontrol keperilakuan yang dimiliki oleh wajib pajak orang pribadi akan semakin tinggi niat wajib pajak orang pribadi untuk berperilaku tidak mematuhi peraturan perpajakan.
      Selanjutnya, semakin tinggi kontrol keperilakuan yang ditunjukkan semakin tinggi ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi. Wajib pajak yang memiliki niat tinggi untuk tidak mematuhi peraturan perpajakan semakin besar ketidakpatuhan pajak yang ditunjukkan oleh wajib pajak orang pribadi. Apabila persepsi keuangan individu semakin baik, maka wajib pajak orang pribadi akan mematuhi peraturan perpajakan. Wajib pajak yang memiliki fasilitas tempat kerja yang lengkap tidak mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak itu sendiri. Semakin baik iklim keorganisasian pada tempat kerja, membuat wajib pajak orang pribadi untuk mematuhi peraturan perpajakan.
Kak Zay
kegiatan sehari-hari kuliah dan berdagang. karena saya suka dengan teknologi saya memegang beberapa blog dan hanya memegang satu chennel di youtube

Related Posts

Post a Comment

SUBSCRIBE BLOG